Oaktree Mengambil Kendali Inter Milan Setelah Pemilik Tiongkok Gagal Bayar Pinjaman

Pemilik Inter Milan yang berasal dari Tiongkok tidak mampu membayar kembali pinjaman sebesar €400 juta.

Oaktree Capital telah mengambil langkah untuk mengambil alih kendali Inter Milan setelah pemilik klub sepak bola asal Tiongkok tersebut gagal membayar kembali pinjaman €400 juta tepat waktu.

Oaktree, investor utang besar yang berbasis di Los Angeles, mengumumkan pada hari Rabu bahwa mereka telah mengambil alih kepemilikan juara Italia yang baru dinobatkan itu karena kegagalan Suning membayar kembali pinjaman tiga tahun yang berakhir pada 21 Mei.

• Gazzetta: Roma dalam Pembicaraan Dengan Agen Mats Hummels
• Juventus Mengajukan Proposal £40 juta kepada Man United untuk Mason Greenwood yang diasingkan

Langkah ini mengakhiri perselisihan publik yang memanas antara Oaktree dan Suning mengenai Inter Milan, menempatkan pusat investasi senilai $192 miliar ini dalam kepemilikan salah satu klub paling terkenal di dunia, menandai kepemilikan pertamanya atas aset semacam itu.

Steven Zhang, putra pendiri Suning yang berusia 32 tahun dan presiden klub, akhir pekan lalu menuduh Oaktree menghalangi upaya mencapai resolusi dan memperingatkan bahwa tindakannya dapat membahayakan stabilitas klub.

Suning telah melakukan pembicaraan dengan Pimco, raksasa obligasi AS, untuk membiayai kembali pinjaman tersebut, namun diskusi ini dipersulit oleh Oaktree dan akhirnya tidak berhasil.

Sebuah sumber yang dekat dengan Oaktree menyatakan bahwa Suning memiliki cukup waktu untuk membiayai kembali pinjaman tersebut, dan meskipun itu bukan rencana utama mereka untuk mengambil alih kepemilikan klub, mereka perlu bertindak untuk melindungi investasi mereka.

Pada tahun 2016, Suning mengakuisisi saham mayoritas di Inter Milan dan menerima pinjaman jembatan darurat senilai €275 juta dari Oaktree pada tahun 2021, yang dijamin dengan kepemilikan tersebut. Jumlah terutang pinjaman meningkat menjadi sekitar €395 juta karena tingkat bunga tahunan lebih dari 12%.

Tantangan keuangan Inter Milan kontras dengan kesuksesannya di lapangan, karena klub tersebut baru saja memenangkan gelar Serie A. Fokus langsung Oaktree adalah memastikan stabilitas operasional dan keuangan klub.

Oaktree telah mengantisipasi bahwa Suning akan menjual Inter Milan sebelum pinjamannya jatuh tempo dan menyusun transaksi untuk mendapatkan keuntungan finansial dari potensi penjualan.

Meskipun Suning bekerja dengan para penasihat selama lebih dari 18 bulan, termasuk Raine Group dan Goldman Sachs, mereka tidak dapat menemukan pembeli untuk klub tersebut.

Sumber yang dekat dengan Oaktree menyatakan bahwa mereka tidak terburu-buru menjual klub dan merupakan investor yang sabar. Mereka berniat menginvestasikan waktu dan tenaga ke klub.

Perombakan dewan direksi Inter kini sedang dipertimbangkan, dengan rencana untuk memperkuat hubungan dengan komunitas, institusi, dan perusahaan di sekitar Milan.

Oaktree berkomitmen terhadap kesuksesan jangka panjang Inter Milan dan memiliki ambisi yang sama dengan para penggemar setia klub di seluruh dunia.

Selama tiga dekade beroperasi, Oaktree telah membangun reputasi dalam berinvestasi dalam situasi sulit, termasuk memberikan dana talangan kepada Suning tiga tahun lalu, membantu maskapai penerbangan Chili keluar dari kebangkrutan, dan mendukung kerajaan bisnis taipan komoditas India yang terlilit utang. Selain itu, Oaktree menyita sebidang tanah besar di Hong Kong dari pengembang properti Tiongkok Evergrande dua tahun lalu.

Kehilangan kepemilikan Inter Milan ke Oaktree merupakan kemunduran lain bagi Suning, yang menghadapi tantangan finansial di tengah krisis properti di Tiongkok dan dampak pandemi ini.

Juventus Tunjuk Mantan Bos Bologna Motta sebagai Manajer Baru

Klub Italia Juventus telah menunjuk mantan bos Bologna Thiago Motta sebagai manajer baru mereka.